Relay (Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja)

Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja Relay


Dalam dunia elektronika kita mengenal yang namanya relay. Relay merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang banyak diaplikasi di berbagai macam rangkaian elektronika mulai dari yang sederhana sampai dengan yang rumit.
Perlu diketahui bahwa relay sebenarnya adalah sebuah saklar elektrik yang digerakkan oleh listrik. Cara kerja relay sebenarnya tak berbeda dibanding dengan saklar biasa. Perlu diketahui bahwa relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar. Jadi tanpa listrik komponen relay tidak dapat digunakan.
Nah, pada kesempatan kali ini Belajar Elektronika akan mengajak anda semua untuk berbicara lebih lanjut mengenai komponen relay mulai dari pengertiannya, fungsinya, sampai dengan cara kerjanya. Bagi anda yang penasaran dan ingin tahu informasi lebih jelasnya, langsung saja simak baik-baik ulasan terbaru Belajar Elektronika berikut ini.

Pengertian Relay

Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen electromechanical atau elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal.
Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih tinggi. Berikut adalah gambar dan juga simbol dari komponen relay.

Fungsi Relay

Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai saklar elektrik. Namun jika diaplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut adalah beberapa fungsi komponen relay saat diaplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.
  1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan rendah
  2. Menjalankan fungsi logika alias logic function
  3. Memberikan fungsi penundaan waktu alias time delay function
  4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari kelebihan tegangan atau korsleting

Cara Kerja Relay

Setelah mengetahui pengertian dan fungsi relay, berikut adalah cara kerja atau prinsip kerja relay yang juga harus anda ketahui. Namun sebelumnya anda perlu tahu bahwa dalam sebuah relay terdapat 4 buah bagian penting yakni Electromagnet (Coil), Armature, Switch Contact Point (Saklar), dan Spring. Untuk info lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.



Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh kumparan Coil, berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil dialiri arus listrik, maka akan muncul gaya elektromagnetik yang dapat menarik Armature sehingga dapat berpindah dari posisi sebelumnya tertutup (NC) menjadi posisi baru yakni terbuka (NO).
Dalam posisi (NO) saklar dapat menghantarkan arus listrik. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali ke posisi awal (NC). Sedangkan Coil yang digunakan oleh relay untuk menarik Contact Poin ke posisi close hanya membutuhkan arus listrik yang relatif cukup kecil. Oh iya, buat anda yang belum tahu apa itu NO dan NC, berikut penjelasannya.
  • NC atau Normally Close adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
  • NO atau Normally Open adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkanselalu berada di posisi OPEN (terbuka)


Demikian beberapa informasi terbaru mengenai pengertian, fungsi, dan cara kerja relay. Semoga artikel yang kami bagikan kali ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para pembaca setia belajarelektronika.net. Sampai jumpa dan jangan lupa share artikel ini kepada teman-teman anda apabila dianggap bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar